Senin, 31 Desember 2012

TRUST AND OBEY


TRUST AND OBEY
(Refleksi dari Hidup seorang Yusuf, ayah Kristus)

Mengenal pribadi Yusuf (suami Maria, ayah (bukan kandung) Yesus Kristus, sebagai inkarnasi Allah ke dalam tubuh manusia.

Yusuf bukanlah seorang yang istimewa pada jaman pemerintahan Raja Herodes. Dia adalah warga masyarakat bangsa Israel biasa yang pekerjaanya ialah seorang tukang kayu (Red-Tekton). Pada waktu itu ia sudah bertunangan dengan Maria, wanita (ibu) yang melahirkan Yesus Kristus. Pada waktu itu Maria sedang mengandung benih dari Roh Kudus, penggenapan janji keselamatan Allah bagi dunia dalam Kristus. Namun, ketika diketahui oleh Yusuf bahwa Maria sedang mengandung, maka Yusuf menjadi kecewa dan berniat untuk menceraikannya (barangkali pada zaman tersebut ikatan pertunangan antara seorang pria dan wanita dianggap melambangkan ikatan komitmen teguh sebelum menjadi pasangan suami dan istri).

Yusuf adalah seorang pria tulus hati dan begitu mencintai istrinya (Mat 1:19) hingga akhirnya ia tidak rela mencemarkan nama istrinya di muka umum, ia bermaksud untuk menceraikan Maria secara diam-diam agar orang lain tidak menuduh Maria melakukan kesalahan hingga hamil diluar pernikahan. Menurut tradisi didaerah itu bahwa wanita yang hamil diluar pernikahan adalah wanita yang dianggap berzinah dan layak mendapat hukuman yang berat (pada waktu itu hukuman yang layak adalah dirajam dengan batu).

Kemudian, malaikat Tuhan menghampiri Yusuf dan menasihatinya supaya tidak usah takut untuk memperistri Maria sebab bayi yang dikandung Maria bukanlah akibat perzinahan (dosa) melainkan berasal dari Roh Kudus, yang kelak akan menyelamatkan umat Tuhan dari dosa. Ini adalah waktu perkenananNya Allah (Kairos-Ancient Greek) dalam rencana penyelamatanNya bagi umat manusia yang berdosa dalam pribadi Kristus. Yusuf meresponi perintah itu dengan percaya dan taat. Yusuf kemudian mengambil Maria menjadi istrinya dan dengan tulus serta bertanggung jawab Yusuf menjaga, melindungi, dan mengasihi Maria dan Bayi Kudus yang dikandungnya.

Ada beberapa aspek kepercayaan Yusuf yang sangat kuat dan pantas untuk kita teladani sebagai umat Kristen yang sejati.      

1. Penaklukan diri (kehendak) dan tunduk kepada Kehendak Allah. 

Yusuf meresponi panggilan Allah melalui kehadiran Malaikat Tuhan di dalam mimpinya dengan ketaatan. Ketaatan Yusuf membuahkan kekuatan yang mengalir didalam diri Yusuf sehingga ia mampu menanggalkan kehendaknya, melupakan siapa dirinya, bahkan masa depannya (yang mungkin sudah disusunnya untuk hidup bahagia bersama Maria, wanita yang dikasihinya itu, layaknya mimpi para pria secara umum).


2   2. Pengorbanan diri dan penaklukkan kehendaknya untuk tidak menyetubuhi Maria, sampai Maria melahirkan anaknya laki-laki yang akan dinamaiNya Yesus.

Yusuf didalam ketaatannya menghargai dan beriman bahwa bayi yang dikandung istrinya adalah Pribadi Kudus sehingga ia rela untuk tidak menahan keinginannya untuk bersetubuh dengan istrinya selama kurang lebih 9 bulan sampai melahirkan. Yusuf percaya bahwa Bayi itu jauh lebih besar dari dirinya, yang kelak akan mengampuni dosa nya dan dosa semua orang.

 3. Kepercayaan dan penyerahan total.


Yusuf bukan seorang yang kaya raya, pekerjaannya yang sebagai tukang kayu tidak menjanjikan penghidupan yang cukup untuk melangsungkan kehidupan Anak itu dan istrinya. Namun, Yusuf adalah orang yang beriman dan percaya atas pertolongan Allah (barangkali itu adalah alasan selanjutnya mengapa Yusuf ditentukan Allah sejak dari semula). 

Pada Injil Matius pasal 2 ayat 13 dijelaskan bahwa setelah Yesus Kristus lahir, malaikat Tuhan hadir dalam mimpi Yusuf dan memerintahkan Yusuf untuk membawa Anak itu dan ibuNya meninggalkan Israel menuju tanah Mesir untuk menghindari kelaliman dalam rencana raja Herodes, raja di Tanah Yudea untuk membunuh Dia sampai waktu Allah akan menyatakan rencanaNya kembali kepada Yusuf.
  
Satu lagi karakter Yusuf yang kuat, yaitu ia sangat peka terhadap waktu–Nya Tuhan (Kairos-Ancient Greek). Ada 4 kali malaikat Tuhan menghampiri Yusuf didalam mimpi untuk memberikan ia perintah dan petunjuk Tuhan, dan Yusuf meresponi dengan iman dan ketaatan penuh.
Yang pertama (Mat 1:20) yaitu ketika malaikat Tuhan mengingatkan Yusuf untuk mengambil Maria sebagai istrinya walaupun Maria mengandung bayi bukan dari benih Yusuf.
Yang kedua (Mat 2:13) yaitu ketika malaikat Tuhan memerintahkan Yusuf meninggalkan Israel membawa Yesus dan ibuNya menuju Mesir, dengan hanya berbekal upeti alias pemberian orang Majus yaitu emas, kemenyan dan mur selama beberapa waktu di Mesir, kota Metropolitan (kira-kira 2 tahun lamanya).
Yang ketiga ( Mat 2:19) yaitu ketika malaikat Tuhan memerintahkan Yusuf untuk kembali ke Israel Karena Herodes, yang hendak membunuhnya sudah mati.
Yang keempat (Mat 2: 22b) yaitu ketika malaikat menasihatkan Yusuf untuk tinggal di daerah Galilea, kemudian ia tiba di sebuah kota bernama Nazaret. Dengan peristiwa ini genaplah nubuat oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret. Karena imannya, Yusuf tetap taat dan percaya.

Allah dapat memakai siapa saja untuk menjadi alat perkenananNya dalam rencanaNya yang besar bagi dunia. Yusuf bukanlah seorang yang istimewa, seorang tukang kayu, begitu tidak signifikan di zamannya. Tetapi Allah berkenan kepada Yusuf, begitulah cara Allah , sungguh tidak terselami cara berpikir-Nya oleh kekuatan manusia.

Berefleksi dari kehidupan Yusuf, saya belajar untuk percaya (Trust) dan Taat (Obey) sepenuhnya kepada Allah dalam segala hal sebab Dia begitu mengasihi dan setia. Bukan Allah yang butuh saya, saya yang butuh Allah.  Ingat bahwa Kristus (Allah Putra) adalah ibarat pokok pohon anggur dan saya (dan engkau) adalah cabang rantingnya. Diluar Ia kita tidak dapat hidup, diluar Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa. (Yohanes 15:5)

Meninggalkan tahun 2012, mari merefleksikan diri, sudah sejauh mana engkau percaya kepada Allah? Tatkala menghadapi pencobaan, adakah engkau datang kepadaNya dengan kesungguhan hati? Adakah engkau percaya bahwa Allah menggenggam hari esokmu, bahwa hidupmu bukan milikmu lagi?

Sudah sejauh mana engkau taat? Adakah engkau mempersembahkan dirimu kepadaNya (waktu, materi, tenaga, dll)? Setiakah engkau dalam membawa persembahan persepuluhanmu kerumah Bapa, sebab segala sesuatu yang engkau miliki, sesungguhnya Ia berikan bukan untuk engkau pakai sendiri? Adakah engkau setia kepada Kristus, tatkala engkau melihat mereka yang meminta pertolonganmu, menjenguk dan berdoa bagi saudaramu yang berada di dalam penjara, menyedekahi saudaramu yang gelandangan? memberi minum bagi mereka yang tengah kehausan? memberikan jubahmu kepada mereka yang memintanya?

Trust and Obey totally to God adalah sebuah panggilan bagi engkau, saya dan semua orang yang menyebut dirinya anak Allah untuk tidak sekedar percaya didalam hati, namun rela berkorbaan didalam nilai ketaatan yang murni, sehingga membuahkan karakter kuat yang Allah perkenanankan bagi hidup umatNya. Trust (Percaya) dan Obey (Taat) membutuhkan proses yang tidak sebentar, ketika engkau gagal melakukannya, segeralah bertobat dan datang kepadaNya, karena Allah mengampuni mereka yang menyesali dan mau meninggalkan dosanya, selagi masih dalam masa perkenananNya.

Selamat Tinggal tahun 2012 & Selamat Datang Tahun Baru 1 Januari 2013
Kiranya Kasih Karunia Allah Bapa senantiasa menyertai kita semua


Tidak ada komentar:

Posting Komentar